Saturday 31 August 2013

KRAM dan obatnya


 Sakit Otot Betis

Kram merupakan kontraksi singkat yang muncul secara tiba-tiba dan terasa sakit sekali di otot atau kelompok otot.  Kram seringkali dialami orang yang sehat terutama selama atau setelah melakukan olahraga keras. Kondisi ini juga dialami orangtua setengah baya setelah olah raga ringan atau selama istirahat. Sebagian orang mengalami kram di kaki selama tidur. Kram yang menyakitkan ini biasanya terjadi di otot betis dan kaki sehingga kaki dan jari kaki menekuk ke dalam.

Penyebab

Kram bisa jadi disebabkan oleh kurangnya aliran darah menuju otot. Misalnya, terjadi setelah makan, saat aliran darah lebih banyak menuju saluran pencernaan ketimbang menuju otot. Selain itu, darah yang mengandung sedikit kadar elektrolit seperti potassium juga dapat menyebabkan kram. Rendahnya kadar potassium dapat dihasilkan dari penggunaan beberapa diuretik atau dari dehidrasi.

Pengobatan

Beberapa obat yang diresepkan untuk menghilangkan kram, seperti quinine sulfate, magnesium karbonat, dan benzodiazepines seperti diazepam belum terbukti efektif, bahkan malah menimbulkan efek samping. Pemakaian suplemen kalsium juga belum terbukti efektif mengatasi kram. Terkadang mexiletine bisa membantu, sayangnya banyak menimbulkan efek samping. Beberapa cara alami juga bisa Anda lakukan, seperti:
  1. Kompres dengan air hangat pada area otot yang mengalami kram
  2. Pijat ringan daerah yang mengalami kram, awalnya akan terasa sakit, namun lama-kelamaan tidak sakit
  3. Lakukan peregangan pada otot yang sedang mengalami kram
  4. Olesakan obat gosok pada area kram
  5. Rendam kaki dengan air hangat selama kurang lebih 15 menit.
Pencegahan

Kram bisa dicegah dengan beberapa cara berikut ini:
  • Jangan berolahraga setelah makan
  • Lakukan peregangan terlebih dahulu sebelum sebelum olahraga atau sebelum tidur
  • Tidak merokok
  • Hindari kafein dalam kopi atau coklat
  • Mengonsumsi cairan yang mengandung banyak ptassium setelah berolahraga
Peregangan mampu membuat otot dan tendon menjadi lebih fleksibel dan memperkecil terjadinya kontraksi secara spontan.