Organ reproduksi wanita dimulai dari tempat pembentukan sel telur
yang disebut ovarium . Ovarium ada sepasang dan setiap bulannya
bergantian menghasilkan sel telur. Pada manusia, sel telur berkembang di
sebuah kantung khusus yang disebut folikel de Graaf . Di kantung ini,
sel telur mengalami pertumbuhan hingga akhirnya dikeluarkan dari
ovarium. Proses keluarnya sel telur dari ovarium disebut ovulasi. Sel
telur yang diovulasikan akan bergerak menuju dinding rahim melalui
sebuah saluran yang dinamakan tuba Fallopi . Di saluran inilah umumnya
fertilisasi oleh sperma terjadi. Sel telur yang dibuahi atau yang tidak
dibuahi akan mencapai uterus dalam jangka waktu satu minggu. Dinding
uterus mengandung banyak pembuluh darah yang menyediakan suplai makanan
dan oksigen bagi calon bayi.
Rahim mempunyai ukuran panjang sekitar 7 cm dan lebar sekitar 4–5
cm. Namun, akan mampu menampung bayi dengan panjang 45 cm dan berat
hingga 4 kg. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding endometrium rahim
akan meluruh sehingga terjadilah menstruasi pada wanita. Proses tersebut
dipengaruhi oleh hormon-hormon yang saling bekerja sama untuk
mempersiapkan kehamilan.
Organ reproduksi wanita bagian luar adalah vagina ( Perhatikan
gambar di atas). Vagina merupakan saluran dengan dinding tebal, tempat
masuknya sperma dan
keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan coitus atau senggama .
keluarnya bayi ketika dilahirkan. Proses masuknya sel sperma didahului dengan masuknya penis pada lubang vagina. Proses ini dinamakan dengan coitus atau senggama .
Vagina memiliki beberapa aksesoris yang terdiri atas klitoris,
bagian kulit penutup vagina, serta selaput dara ( hymen). Bagian kulit
penutup bagian
luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan labia mayor dan bagian kulit penutup di bagian dalam disebut labia minor . Selaput dara merupakan jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun proses senggama. Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut leher rahim ( cervix ). Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa ovulasi, cairan ini akan sangat kondusif terhadap pergerakan sperma. Namun, setelah masa ovulasi cairan tersebut biasanya akan mengental untuk mencegah masuknya sel sperma.
luar dengan kulit yang lebih tebal dinamakan labia mayor dan bagian kulit penutup di bagian dalam disebut labia minor . Selaput dara merupakan jaringan kulit tipis yang melindungi vagina pada saat membuka. Bagian tersebut mudah sekali terkoyak oleh gesekan, baik oleh benda keras maupun proses senggama. Sebelum memasuki rahim, terdapat saluran reproduksi yang disebut leher rahim ( cervix ). Pada bagian ini, disekresikan cairan yang berguna mencegah masuknya bakteri dan kuman lainnya penyebab infeksi. Pada masa ovulasi, cairan ini akan sangat kondusif terhadap pergerakan sperma. Namun, setelah masa ovulasi cairan tersebut biasanya akan mengental untuk mencegah masuknya sel sperma.
Sumber : http://biologi.blogsome.com/2013/05/05/organ-reproduksi-wanita/
No comments:
Post a Comment