Kerokan adalah sebuah terapi penyembuhan dengan metode
menggaruk sembari menekan bagian tubuh terutama permukaan kulit
menggunakan benda tumpul seperti uang logam.
Pengobatan tradisional ini menggunakan semacam benda tumpul seperti
koin, batu giok, gundu, potongan jahe, potongan bawang, atau benda
tumpul lainnya yang digunakan untuk menggosok bagian punggung. Selain
benda tumpul tadi, pengobatan kerokan ini juga menggunakan cairan licin
seperti minyak telon, minyak olive, minyak kelapa, atau lotion. Cairan
licin ini digunakan agar tidak terjadi iritasi atau lecet pada kulit
yang dikerok.
Cara untuk mengatasi gejala masuk angin ini
‘Kerokan’ tidak hanya
populer di Indonesia, tetapi juga banyak disukai oleh orang-orang di
negara-negara asia lainnya, seperti di Vietnam menyebut kerokan sebagai cao giodi, sedangkan di Kamboja menyebutnya goh kyol, bahkan di China yang terkenal dengan akupunturnya menyebut kerokan dengan gua sua,
cuma bedanya orang China memakai batu giok sebagai alat pengerok, bukan
kepingan uang logam seperti yang umumnya dipakai di Indonesia.
Cara Kerja
Proses terapi kerokan cukup sederhana, yakni membuat suatu reaksi
inflamasi atau radang yang mengakibatkan melebarnya pembuluh
darah.Dengan dikerok, terjadilah pelebaran pembuluh darah yang akan
melancarkan aliran darah. Jika aliran darah lancar maka lebih banyak
oksigen dan nutrisi masuk untuk jaringan otot. Pada proses kerokan,
terjadi suatu reaksi inflamasi atau radang. Akibatnya terjadi pelebaran
pembuluh darah dan pengeluaran mediator inflamasi. Aliran darah menjadi
lancar jika dikerok atau dipijat sehingga lebih banyak oksigen dan
nutrisi yang tersedia untuk jaringan otot. Zat-zat yang menyebabkan rasa
pegal dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan.
Selain itu, juga terjadi rangsangan pada keratinosit dan endotel
(lapisan paling dalam pembuluh darah) yang akan bereaksi dengan
munculnya propiomelanokortin (POMC). Zat ini merupakan polipeptida yang kemudian akan dipecah dengan hasil akhir salah satunya adalah beta endorfin.
Pasca kerokan didapatkan peningkatan IL-1 beta, Clq, dan beta
endorfin, sementara kadar C3 dan PGE2 justru turun. Penyebab rasa nyeri
adalah PGE2 sehingga jika kadar PGE2 diturunkan maka nyeri akan
berkurang. Hasil ini menyebabkan berkurangnya nyeri otot, badan terasa
segar dan nyaman. Inflamasi yang ditimbulkan selain meredakan nyeri otot
juga akan memicu reaksi kardiovaskuler. Tandanya adalah peningkatan
temperatur tubuh secara ringan, antara 0,5-1oC. Makanya setelah dikerok,
badan kita terasa lebih hangat.
BAHAYANYA KEROKAN
Kerokan pun dinilai ampun untuk mengusir
angin yang masuk ke dalam tubuh. Angin yang masuk ke badan biasanya akan
membuat badan terasa pegal dan nyeri dan akan terjadi bersin. Oleh
karena khasiatnya yang cukup manjur itu, metode pengobatan ini sangat
terkenal hingga keluar wilayah Jawa bahkan keluar negeri. Kerokan ini
pun dipercaya sebagai bukti nyata dalam perwujutan ilmu Einstein (E=MC2)
yang menerangkan bahwa energi muncul karena pergesekan dua benda. Jika
permukaan tubuh kita digosok-gosokan dengan tangan atau benda tumpul
dengan cepat, maka suhu panas dalan tubuh akan meningkat. Karena
meningkatnya panas dalam tubuh, maka akan terjadilah perlebaran pembuluh
darah sehingga oksigenasi menjadi lebih baik karena peredaran darah
kembali lancar dan rasa sakit ditubuhpun mereda.
Ada beberapa Resiko kalau kita melakukan Pengobatab dengan KEROKAN '' antara lain :
1. Mengakibatkan Kontraksi Dini
Seperti yang kita tahu bahwa saat dikerok
atau dikerik, maka akan terjadi Infamasi. Nah yang menjadi masalah
adalah reaksi penolakan terhadap Inflamasi tubuh. Saat terjadi
Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi akan mengeluarkan suatu zat yang
disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang bisa meningkatkan kekebalan
tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin yang bisa
menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang
sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa
mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat
Prostaglandin.
2. Masuknya Bakteri dan Virus
Saat kita mengerok atau mengerik tubuh
kita, pori-pori kulit akan terbuka lebar oleh karena efek gesekan kulit
dengan benda tumpul maupun karena panas tubuh yang meningkat. Saat
pori-pori kita membesar maka akan memudahkan angin masuk kembali ketubuh
dengan membawa bakteri dan virus dari udah kedalam tubuh. Memang
efeknya tidak akan langsung terasa oleh tubuh kita tapi akan muncul efek
dikemudian hari. Sebagian besar orang akan merasa ketagihan saat
dikerok dan pasti akan melakukannya lagi saat dia terserang masuk angin.
Nah semakin sering kita dikerok dan semakin sering pula pori-pori kita
melebar, maka akan semakin banyak juga virus dan bakteri yang masuk
kedalam tubuh kita.
Anda sih boleh memilih ingin melakukan
pengobatan kerokan atau dengan pengobatan lain. Kerokan memang terbilang
sangat murah, bahkan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun. Akan tetapi
kita juga perlu mempertimbangkan resiko terburuk untuk kesehatan kita.
Jangan sampai karena biayanya murah, Anda jadi ketagihan dan tidak
memikirkan efek sampingnya.
SUMBER : Buku PENGOBATAN/Wikipedia Indonesia
No comments:
Post a Comment